"Sebait
Malam Minggu" Jadi Lagu Ketiga yang Dirilis Naramajas
Naramajas akan
rilis lagu ketiga yang
berjudul “Sebait Malam Minggu”. Lagu ini berangkat dari puisi Karta Kusumah dengan judul
yang sama. Lagu ketiga Naramajas ini dijadwalkan akan tayang di platform-platform
musik digital pada tanggal 24 Desember 2022. Bersamaan dengan video lirik lagu
tersebut yang
akan ditayangkan di kanal Youtube
Naramajas.
Naramajas
merupakan grup musik asal Padang yang secara resmi berdiri pada 2022. Mengusung
genre musik pop yang menggarap lagu dari puisi, Naramajas berusaha mewarnai belantika musik Indonesia dengan
kekhasannya itu.
Fajry Chaniago, manajer Naramajas,
menyampaikan bahwa lagu-lagu
yang diciptakan oleh Naramajas adalah lagu-lagu yang berangkat dari puisi-puisi
yang terdapat dalam dua kumpulan puisi dari Komunitas Seni Nan Tumpah. Mereka
menginterpretasi puisi kemudian mengalihwahakannya ke dalam lagu. Naramajas itu
sendiri berasal dari dua kata, yaitu Nara dan Majas. Nara adalah orang dan Majas adalah perumpamaan.
Harapannya, Naramajas mampu menjadi orang-orang yang mengubungkan banyak
perumpamaan yang ada di dunia ini.
Dari segi penciptaan lagu, Tenku
Raja Ganesha menjelaskan bahwa lagu “Sebait Malam Minggu” ini diciptakan sejak
tahun 2019. Lagu “Sebait Malam Minggu” adalah lagu yang paling lama
pengerjaannya jika dibandingkan dua lagu sebelumnya. Proses pengerjaannya
diawali ketika baru mengenal Digital Audio Workstation (DAW). Membuat lagu
dengan DAW secara digital
justru hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Namun berbeda ketika dibuat
dengan gitar akustik. Hasilnya jauh lebih baik. Semenjak pertama kali dibawakan
pada Pekan Nan Tumpah 2019 hingga saat ini, lagu “Sebait Malam Minggu” telah
mengalami banyak penyesuaian. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang
menyambut malam Minggu dengan cara yang berbeda. Malam Minggu yang seharusnya
dinikmati bersama hiruk-pikuk jalanan, pantai, dan cafe-cafe yang dipenuhi oleh
orang-orang kasmaran, malah menjadi sebuah pemandangan yang menakutkan oleh si
tokoh yang ada di “Sebait Malam Minggu”. Baginya, kesenangan hanya akan
didapati ketika dia jauh dari keramaian seperti dalam kamar. Membiarkan cinta
datang seadanya. Membahagiakan diri dengan bercerita dengan sosok yang ada di
dalam cermin. Sosok yang tidak pernah benar-benar meninggalkannya; dirinya
sendiri.
Sementara itu, Karta Kusumah,
penulis puisi “Sebait Malam Minggu” menjelaskan puisi “Sebait Malam Minggu”
awalnya hanya sebagai pelampiasan terhadap suatu kondisi. Bisa dikatakan,
awalnya puisi tersebut hanya untuk kebutuhan konsumsi pribadi. Namun beberapa
tahun kemudian, Tenku Raja menggubah puisi tersebut sebagai lagu, dan hasilnya
membuat saya gembira. Karena, ternyata, puisi yang sangat pribadi tersebut bisa
diapresiasi dalam berbagai cara.
Di sisi yang lain, Hamdan Almi
Putra sebagai artworker menjelaskan bahwa apa yang ia buat di sana
adalah upaya untuk merepresentasikan lirik lagu Sebait Malam Minggu. Ada dua
tokoh yang kontras di sana. Malam Minggu sebagai hari yang selalu ramai dalam
pikiran orang lain dan si tokoh malah memilih kamar sebagai tempat bermalam
Minggu. Dalam artwork yang saya kerjakan, ada beberapa simbol yang saya
masukkan. Ada yang yang realis dan juga simbolis dan saya susun sehingga
berbentuk seperti jalan. Untuk konsep artwork saya memilih lebih bermain
ke pop dan warna-warni. Saya memilih warna-warni karena musiknyanya yang ramai.
Naramajas telah tampil beberapa
agenda festival seperti Pekan Nan Tumpah 2021 yang dilaksanakan pada Juli 2022
lalu. Kemudian dalam rangkaian Batigo Festival pada bulan November 2022 lalu.
Dan terakhir di Parewa Coffe dalam agenda yang bertajuk “Aslinesia” yang
diselenggarakan pada tanggal 15 Desember lalu. []
0 Comments