Darak Badarak Pentaskan "Energi Tradisi Asa Tuduah" Malam Ini


Darak Badarak Pentaskan "Energi Tradisi Asa Tuduah" Malam Ini


Kelompok musik yang berdomisili di Kota Pariaman, Darak Badarak, akan meriahkan penyelenggaraan Pekan Nan Tumpah 2019 hari kelima, tepatnya pada 20 November 2019, di Gedung Teater Tertutup Mursal Esten Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang. Kelompok yang dikepalai oleh Ribut Anton Sujarwo ini akan membawakan tiga komposisi musik yang terangkum di dalam judul Energi Tradisi Asa Tuduah.

Ribut mengatakan bahwa Energi Tradisi Asa Tuduah akan mengeksplorasi musik tradisional Minangkabau, khususnya perkusi, yang diadaptasi dengan beberapa unsur musik populer yang hidup di kalangan anak muda saat ini. Tujuannya melakukan hal tersebut adalah agar karya komposisinya bisa menjadi pintu masuk bagi kaum muda yang ingin mengenal dan mengakrabi musik etnik Minangkabau, atau musik etnik Nusantara umumnya.

Selanjutnya, Ribut menambahkan, “Komposisi musik yang dibawakan di dalam gelaran Pekan Nan Tumpah 2019 ini sebelumnya juga pernah dibawakan dalam beberapa kesempatan lain. Hanya saja dilakukan beberapa perombakan dan penyesuaian agar bisa terasa lebih segar.”

Pertunjukan kali ini didukung oleh Ribut Anton Sujarwo (Penata Musik), Jefri Vernando (Koreografer Aksi Panggung), Gusti Restu Pratama Nandita (Produser), Restu (Drum), Jefri (Talempong), Zaki (Tambua), Khalis (Tambua), Farhan Yaskur (Tambua), Farhan Junior (Tambua), Haikal (Tambua), Tegar (Tambua), Rohan (Tambua dan Jimbe), Ulhak (Bass dan Talempong), Nanda (Bansi), Aurel (Bass), Farhan Candra (Gitar), dan Ariffin Prangge (Kibor).




Tentang Darak Badarak, Ribut mengatakan bahwa kelompok ini awal mulanya berdiri dengan memanfaatkan kolong rumah panggung sebagai lokasi latihan beberapa anak muda Kota Pariaman yang tertarik kepada musik etnik Minangkabau. Ia menilai bahwa aktifitas itu pada akhirnya bisa menjadi ruang atau media ekspresi yang baik bagi anak-anak tersebut dan makin lama makin berkembang ke arah yang lebih baik. Hingga saat ini, Darak Badarak, telah diundang mementaskan karya mereka ke beberapa tempat di dalam dan luar negeri. Serta telah meraih prestasi di tingkat regional maupun nasional.

Wan Dance Studio: Bokal

Pada malam sebelumnya, kelompok tari yang dipimpin oleh Wan Harun Ismail, Wan Dance Studio, sukses mementaskan karya tari yang berjudul Bokal. Bokal adalah pertunjukan tari yang mengadopsi elemen tradisi lisan Kampar dan silat.

Pertunjukan "Bokal" oleh Wan Dance Studio Pekanbaru

Wan Harun, koreografer Bokal, menuturkan, “Bokal merupakan sebuah interpretasi akan makna dan filosopi dari sastra lisan dan silat yang terdapat dikampar. Bokal ditafsirkan sebagai sebuah upaya membentengi diri terhadap hal-hal yang bisa merusak sistem dan tatanan kehidupan manusia. Pemahaman karya Bokal jauh lebih kepada persiapan benteng diri menghadapi kehidupan berdasarkan aturan agama dan adat istiadat. Bisikan sastra lisan yang mengalir ditelinga dari mulai kita melihat dunia ini diinterpretasikan sebagai sebuah upaya penyelamatan dini yang dilakukan oleh orang tua kita. Silat hadir sebagai sesuatu yang sangat kompleks sebagai sebagai sebuah bekal hidup, hal ini dapat dirasakan baik secara fisikal maupun nilainya. Penyatuan dua objek yang secara maknawi mempunyai tujuan yang sama. Coba ditafsirkan ke dalam karya Bokal.” 

Bokal didukung oleh 3 (tiga) orang penari, yaitu M. Shobri, Nuraini Tri Utami, dan Reni Damayanti; serta 2 (dua) orang pemusik, yaitu Viogi Rupiyanto dan Anjang Fitrah.

Mahatma Muhammad, sutradara sekaligus Direktur Komunitas Seni Nan Tumpah berkomentar, “Unsur penguasaan ruang dan beberapa idiom silat Melayu diakomodir dan ditata dengan baik. Selain itu, pertunjukan ini juga berhasil menginterpetasi tema dengan tepat.”[]

Post a Comment

0 Comments