Pekan Nan Tumpah 2019 Hari Ketujuh: Fieldtrip Performing Art Wonosobo Mengeksplorasi Pertunjukan Wayang


Pekan Nan Tumpah 2019 Hari Ketujuh: 

Fieldtrip Performing Art Wonosobo Mengeksplorasi Pertunjukan Wayang 

Fieldtrip Performing Art, komunitas teater asal Wonosobo, mendapat giliran unjuk diri pada malam keenam penyelenggaraan Pekan Nan Tumpah 2019. Membawa pertunjukan yang berjudul Samantha Pancaka, mereka akan tampil pada Jumat, 22 November 2019, pukul 20.00 WIB, di Gedung Teater Tertutup Mursal Esten Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.

Sutradara pertunjukan Samantha Pancaka, Abimanyu Prasastia Perdana, mengatakan, “Pertunjukan Samantha Pancaka sejujurnya mengusung konsep site spesific yang fleksibel dimainkan di mana saja. Namun pada pertunjukan kali ini, konsep pertunjukan lebih menitikfokuskan pada bentuk proscenium; di mana panggung dibagi menjadi 2 (dua) yaitu ruang sandhosa (siluet wayang yang akan menampilkan bayangan wayang) sebagai representasi peristiwa tokoh yang akan mengeksplorasi tubuh dan teks.”



Ia juga menambahkan bahwa pertunjukan ini memakai jejer wayang (peristiwa buka kayon sampai tancap kayon) yang dipadatkan guna kebutuhan durasi pertunjukan namun tidak mengurangi esensi dan penyesuaian tema “Lisan-Tubuh” (sebagai tema Pekan Nan Tumpah 2019); sehingga seluruh isi pertunjukan akan memakai Bahasa Indonesia yang diharapkan dapat terjadi jalinan komunikasi yang baik antara pertunjukan dengan penonton.

“Pada intinya, seluruh pertunjukan Samantha Pancaka merupakan pertunjukan eksperimental yang memadukan wayang, eksplorasi gerak tubuh dan nyanyian yang berpijak pada tradisi wayang namun tetap menggunakan Bahasa Indonesia,” pungkas lelaki yang akrab disapa Abi tersebut.

Sementara itu, Ita Lufiana, pemimpin produksi Fieldtrip Performing Art, menuturkan, “Fieldtrip Performing Art Didirikan oleh Abimanyu Prasastia perdana, Ita Lufiana, dan Ikhwanushafa pada 25 Desember 2015 di Yogyakarta. Saat ini Fieldtrip Performing Art berdomisili di Cageran, RT 06 RW 02, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Fieldtrip Performing Art mencoba bereksplorasi dan bereksperimen dalam hal pembelajaran seni peran, pengenalan bentuk artistik dan estetika pemanggungan yang kemudian diejawantahkan melalui pementasan. Fieldtrip Performing Art sudah melakukan 35 kali pertunjukan teater di beberapa kota di Indonesia , Malaysia dan Singapura.”





Hujan Hijau Dance-Lab: Human?

Malam sebelumnya, Hujan Hijau Dance-Lab yang dipimpin oleh Kiki Rahmatika, berhasil mempertanyakan sisi kemanusiaan dalam dunia pendidikan di Indonesia melalui pertunjukan tari yang berjudul Human?. Pertunjukan yang berdurasi kurang lebih 40 menit itu dipentaskan dalam gelaran Pekan Nan Tumpah 2019 hari kelima di lokasi yang sama.

Pertunjukan Human? di Pekan Nan Tumpah 2019

Kiki mengatakan, “Pendidikan harusnya mampu memanusiakan manusia, tetapi yang sering terjadi dan kita lihat justru bermunculannya para koruptor. Koruptor itu sendiri justru merupakan orang-orang berpendidikan. Tidak hanya itu, beberapa kasus orang yang mengenyam pendidikan tinggi justru melakukan perbuatan-perbuatan yang menjijikkan seperti kekerasan seksual anak-anak di bawah umur, kekerasan seksual terhadap mahasiswanya dan juga pengkhianatan terhadap ilmu pengetahuan seperti penyogokan nilai, penerimaan pekerja berdasarkan hubungan kekerabatan dan juga intoleransi yang terjadi belakangan ini.” []

Post a Comment

0 Comments